-->

Berita untuk semua

3 Kewajiiban Yang Diremehkan Oleh Wanita

8/25/2015

3 Kewajiiban Yang Diremehkan Oleh Wanita

3 Kewajiiban Yang Diremehkan Oleh Wanita

Berbagai macam kontes kecantikan dan ajang pencarian bakat yang kerap digelar tiada lain merupakan langkah untuk meruntuhkan moralitas dan akhlak. Yang patut kita sayangkan, tak sedikit saudari muslimah yang ikut ajang tersebut. Semua ini juga tidak lain agar tersebar syahwat dan menghancurkan moral para pemuda muslim. Sehingga, banyak pemuda kaum muslimin yang kemudian lupa kepada kehidupan akhirat, bahkan lupa untuk memperjuangkan agamanya.

Sekarang para wanita sudah banyak yang mulai membuka aurat. Bukan hanya kepala yang dibuka atau telapak kaki, yang di mana kedua bagian ini wajib ditutupi. Namun, sekarang ini sudah banyak yang berani membuka paha dengan memakai celana dan rok setinggi betis.

Dari Abu Hurairah, beliu berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat : (1) Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan (2) para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 22128)

Imam an-Nawawy dalam syarah Shahih Muslim mengatakan bahwa makna kalimat ‘Kasiyatun ariyatun’, sebagai berikut :
Pertama : wanita yang mendapat nikmat Allah, namun enggan bersyukur kepada Nya.
Kedua : wanita yang mengenakan pakaian, namun kosong dari amalan kebaikan dan tidak mau mengutamakan akhiratnya serta enggan melakukan ketaatan kepada Allah.
Ketiga : wanita yang menyingkap sebagaian anggota tubuhnya, sengaja menampakkan keindahan tubuhnya.

Inilah yang dimaksud wanita yang berpakaian, namun sebenarnya telanjang.
Menurut Ibnu Jauzy, bahwa makna kalimat ‘kasiyatun ariyatun’ memiliki makna sebagai berikut,
Pertama : wanita yang memakai pakaian tipis, sehingga Nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita seperti ini memang memakai jilbab, namun sebenarnya dia telanjang.
Kedua : wanita yang membuka sebagaian anggota tubuhnya (yang wajib ditutup). Wanita ini sebenarnya telanjang. Karena sama sekali tidak berdasarkan dengan perintah sesungguhnya, yaitu menutup seluruh bagian dari tubuhnya.
Ketiga : wanita yang mendapatkan nikmat Allah, namun kosong dari syukur kepada-Nya.

Sungguh, wanita adalah parameter baiknya suatu bangsa. Baiknya wanita adalah tanda kebaikan suatu bangsa. Dan hancurnya wanita adalah merupakan kehancuran suatu bangsa. Maka apabila wanita itu mempertontonkan auratnya dan apabila wanita itu sudah dicabut rasa malunya, pertanda bangsa itu akan hancur dan binasa. Hal ini terjadi karena di rahim wanitalah anak bangsa dikandung. Kemudian darinyalah mengalir makanan untuk menyambung hidup anak tersebut. Dengan kasing sayangnyalah mereka mulai hari-harinya. Wanitalah guru pertama dan utama bagi mereka. Maka apa jadinya kalau mereka hidup dibawah asuhan dan pendidikan wanita yang tidak punya rasa malu, dan senantiasa mempertontonkan auratnya kepada orang-orang yang bukan mahramnya?

Dari Shofiyah binti Syaibah berkata : “Ketika kami bersama Aisyah, beliau berkata; “Saya teringat akan wanita-wanita Quraisy dan keutamaan mereka.” Aisyah berkata: “Sesungguhnya wanita-wanita Quraisy memiliki keutamaan, dan demi Allah, saya tidak melihat wanita yang lebih percaya kepada kitab Allah dan lebih meyakini ayat-ayatNya melebihi wanita-wanita Anshor. Ketika turun kepada mereka ayat : “Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya.” (Q.S. An-Nur; 31) maka para suami segera mendatangi istri-istri mereka dan membacakan apa yang diturunkan Allah kepada mereka. Mereka membacakan ayat itu kepada istri, anak wanita, saudara wanita dan kaum kerabatnya. Dan tidak seorangpun diantara wanita itu kecuali segera berdiri mengambil gorden (tirai) dan menutupi kepala dan wajahnya, karena percaya dan iman kepada apa yang diturunkan Allah dalam kitab-Nya. Sehingga mereka (berjalan) dibelakang Rasulullah SAW dengan kain penutup seakan-akan di atas kepalanya terdapat burung gagak.”

 Baca : Membahagiakan Istri Membuat Rezeki Lancar
           Sepasang Suami-Istri Yang Dikagumi Allah SWT

Maka dari itu, sesungguhnya menutup aurat adalah sebuah kewajiban yang memang telah diwajibkan bagi tiap wanita muslimah yang mengaku bahwa dia beriman pada Allah dan Rasul-Nya. Sebagaimana firman –Nya dalam surat al-Ahzab ayat 59, “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin : Hendaklah mereka mengulurkan jilbannya keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (Qs. Al-Ahzab:59)
Ibnu Katsir menafsirkan ayat ini dengan berkata: “Allah Ta’ala menyuruh Rasulullah SAW agar dia menyuruh wanita-wanita mukmin, istri-istri, dan anak-anak perempuan beliau agar mengulurkan jilbab keseluruh tubuh mereka. Sebab cara berpakaian yang demikian membedakan mereka dari kaum wanita jahiliah dan budak-budak perempuan.