-->

Berita untuk semua

Baca !! Batasan Wanita Dan Laki - Laki Menurut Islam

8/25/2015

Baca !! Batasan Wanita Dan Laki - Laki Menurut Islam

Baca !! Batasan Wanita Dan Laki - Laki Menurut Islam

Dalam sebuah hadits shahih, Rasulullah SAW pernah bersabda pada anaknya, “Wahai Asma’ sesungguhnya perempuan itu jika telah baligh tidak pantas menampakan tubuhnya kecuali ini dan ini, sambil menunjuk telapak tangan dan wajahnya.” (HR. Muslim)
Dalam sebuah hadist telah dijelaskan bahwa batasan aurat bagi perempuan adalah seluruh tubuhnya, kecuali muka dan telapak tangan dan kakinya.
Maka semua bagian tubuh wanita adalah aurat, sehingga seluruh tubuh baik dari ujung kaki sampai ujung rambut merupakan aurat bagi perempuan. Setiap anggota tubuh perempuan memiliki daya tarik yang apabila perempuan menampakkan auratnya, maka secara tidak langsung menggoda nafsu birahi laki-laki yang melihatnya. Menurut pandangan Islam aurat merupakan sesuatu yang diharamkan untuk ditampakkan. Seringkali karena daya tarik yang ditimbulkan oleh aurat manusia terjerumus ke dalam kenistaan. Untuk menghindari dan menjaga firah manusia sebagai makhluk yang paling mulia, Islam telah mengatur batasan-batasan agar umatnya tidak terjerumus ke dalam kemaksiatan.
Islam telah memberikan batasan-batasan bagi tiap perilaku antara lelaki dan wanita maupun sebaliknya. Diantara peraturan yang diberikan Islam agar umatnya terhindar dari fitnah syahwat adalah sebagai berikut :

1. Menjaga pandangan mata
Ajaran Islam dalam menjaga pandangan mata terlebih lawan jenisnya adalah sangat bijak dan memiliki tujuan mulia. Menjaga pandangan mata dicukupkan dengan menundukkan pandangan antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrimnya. Hal ini dimaksudkan agar terhindar dari hal yang menimbulkan fitnah gairah seksual melalui pandangan tersebut.
“Katakanlah kepada orang-orang yang beriman laki-laki agar mereka menundukkan sebagaian dari pandangan mata terhadap perempuan dan memelihara kemaluan mereka (menutupnya) yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka kerjakan. Dan katakanlah kepada perempuan yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa Nampak darinya.”
(QS.An-Nur:30-31)”

2. Larangan bersentuhan kulit
Dengan bersentuhan kulit dengan yang bukan muhrimnya akan menimbulkan rangsangan-rangsangan gairah yang tidak dibenarkan oleh Syara’
“Sesungguhnya salah seorang di antara kamu ditikam dari kepalanya dengan jarum besi, adalah lebih baik dari pada menyentuh seorang yang bukan muhrimnya.” (HR. Tabrani)

3. Larangan berduaan dengan bukan mahram
“Tidak boleh seorang di antara kamu berduaan dengan perempuan lain (yang bukan mahramnya)” (HR. Ahmad)
Baik dimanapun dan kapanpun tidak diperbolehkan antara laki-laki dan perempuan untuk berduaan dengan selain mahramnya.

4. Larangan ikhtilath
Bercampur baurnya laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim dalam sehari-hari disebut dengan ikhtilat. Namun untuk keperluan yang sifatnya darurat, Islam telah mengajarkan untuk menggunakan hijab (penghalang) sebagai pelindung wanita dari pandangan kaum laki-laki.

“Apabila kamu meminta sesuatu keperluan kepada mereka, maka mintalah dari belakang tabir.”(QS. Al-Ahzab:53)

Dengan tidak berpandangan langsung, bersentuhan, mengajak berduaan, atau tidak bercampu dalam suatu tempat merupakan wasilah untuk menjauhi adanya berbagai hal yang tidak diinginkan. Juga merupakan sebuah penghormatan bagi kaum perempuan.
Sedangkan batasan aurat wanita terhadap suaminya sama saja dengan batasan aurat suami terhadap istrinya. Karena kedua duanya adalah mahram yang memiliki haq untuk bergaul.

Baca : 3 Kewajiiban Yang Diremehkan Oleh Wanita

Imam Ahmad juga meriwayatkan hadits serupa dari Abu Hurairah bahwa Nabi bersabda,“Ada dua golongan penghuni neraka, yang aku tidak pernah melihat keduanya sebelumnya. Wanita-wanita yang telanjang, berpakaian tipis, dan berlenggak-lenggok, dan kepalanya digelung seperti punuk onta. Mereka tidak akan masuk surga, dan mencium baunya. Dan laki-laki yang memiliki cambuk seperti ekor sapi yang digunakan untuk menyakiti umat manusia.” (HR. Imam Ahmad)

Hadits-hadits di atas cukup menjadi motivasi agar selalu menjaga aurat. Namun, tampaknya kesadaran untuk menjalankan kewajiban ini masih sangat rendah. Karena memakai hijabnya yang syar’I bukan sekedar urusan fesyen dan tradisi, melainkan menjalankan perintah Allah. Sungguh menjalankan perintah tersebut dengan penuh keridhaan hati akan membuat batin merasa tentram dan aman. Sebaliknya. Mengabaikannya hanya akan menghasilkan penyesalan yang tiada tara. Semoga Allah menjauhi kita dari sifat seperti itu dengan rahmat-Nya. Semoga kita dapat senantiasa menjaga kehormatan diri kita dan kaum muslimin. Wallahu A’lam